Efektivitas Battle Spell: Pilih yang Mana untuk Role Tertentu? – Halo Sobat Tangorecordings! Banyak pemain memakai battle spell berdasarkan kebiasaan, bukan evaluasi situasi.
Mereka berasumsi:
“Tank harus Flicker.”
“Assassin wajib Retribution.”
“Marksman selalu pakai Inspire.”
Padahal generalisasi semacam itu sebenarnya berbahaya.
Spell yang kelihatan tepat secara teori sering gagal total di match karena tidak cocok dengan komposisi tim, tempo permainan, atau ancaman terbesar musuh.
Mari kita bahas battle spell berdasarkan peran, sambil menguji asumsi-asumsi tersebut dan melihat kapan spell tertentu benar-benar efektif — dan kapan justru merugikan.
1. Tank — Prioritas pada Spell untuk Engage atau Disengage
Asumsi umum:
Tank = Flicker.
Ini tidak selalu benar.
Flicker memang kuat untuk inisiasi, tapi role tank justru paling fleksibel soal spell.
Flicker (Standar untuk Engage)
Efektif jika:
- kamu memakai tank inisiator (Tigreal, Atlas, Minotaur),
- draft tim butuh engage kuat,
- musuh tidak punya banyak dash.
Kurang efektif jika:
- kamu tank sustain yang tak perlu engage instan,
- musuh punya banyak counter-engage.
Vengeance
Bagus untuk:
- tank frontline tebal (Baxia, Hylos, Edith),
- tim berbasis fight panjang.
Kesalahan umum:
Menggunakan Vengeance saat musuh full burst. Kamu tetap mati cepat.
Petrify
Untuk hero frontline yang mengandalkan CC cepat (Gloo, Belerick, Uranus).
Kesalahan umum:
Memakai Petrify padahal CC hero-mu tidak sinergi dengan timing spell.
Revitalize
Sangat underrated untuk komposisi regen/fight panjang.
Hanya efektif jika tim paham cara fight dalam area heal.
2. Jungler — Spell Paling Kaku, Tapi Tetap Butuh Evaluasi
Asumsi umum:
Jungler = Retribution.
Betul, tapi banyak pemain salah memilih tipe Retrinya.
Ice Retribution
Untuk melawan:
- jungler musuh yang mobilitas tinggi,
- hero melee yang butuh dikite,
- assassin masuk-keluar.
Kesalahan pemain:
Memakai Ice Retri padahal musuh full ranged.
Flame Retribution
Bagus untuk:
- jungler tank/fighter,
- duel 1v1 sustain,
- menekan damage hero musuh yang kamu tandai.
Kurang efektif jika musuh full poke dan tidak memberi ruang fight jarak dekat.
Bloody Retribution
Untuk assassin yang mengandalkan burst.
Namun sering disalahgunakan sebagai “penyelamat” padahal lifesteal tidak cukup untuk survive fokus damage 3 hero.
Catatan penting:
Jungler high skill cap seperti Ling/Fanny tidak boleh terlalu cepat ganti tipe Retri tanpa memahami trade-off-nya → risiko mati lebih tinggi.
3. Midlaner — Spell untuk Mobilitas dan Survival
Midlaner sering terjebak dalam asumsi:
“Flameshot selalu terbaik.”
Padahal Flameshot hanya optimal jika kamu benar-benar butuh zoning atau burst tambahan.
Flameshot
Cocok untuk:
- mage poke (Yve, Xavier, Pharsa),
- kontrol area objektif,
- mengamankan kill dari jauh.
Kurang efektif untuk mage yang masuk jarak dekat seperti Valentina, Kadita, atau Lunox.
Flicker
Sangat bagus untuk mage yang butuh reposisi atau kombo tiba-tiba.
Cocok untuk:
- Kadita burst combo,
- Lunox dive,
- Valentina engage steal.
Kesalahan umum:
Terperangkap memakai Flameshot padahal hero style-mu membutuhkan reposisi cepat.
Purify
Dipilih jika musuh heavy CC.
Kesalahan umum:
Pemain jarang memakai Purify meski musuh punya 3–4 CC keras.
Sering kali inilah penyebab mage mati sia-sia.
4. Goldlaner — Spell Offensif atau Defensive?
Goldlaner sering memakai spell ofensif tanpa mempertimbangkan ancaman musuh.
Inspire
Terbaik untuk MM DPS (Karrie, Melissa, Miya).
Namun pemain sering memakainya meski musuh punya assassin agresif → hasilnya mati gratis.
Flicker
Pilihan paling aman jika:
- musuh punya assassin/backdoor flanker,
- musuh punya CC instan,
- kamu butuh reposisi di tengah fight.
Kesalahan umum:
Goldlaner tetap memakai Inspire meski musuh ada Hayabusa, Ling, Gusion.
Logikanya tidak stabil — kamu tidak sempat DPS kalau mati duluan.
Purify
Sangat kuat untuk MM tanpa escape, tapi jarang dipakai.
Ideal melawan minotaur, tigreal, atlas, ruby.
5. Explaner — Spell Bergantung Tipe Hero
Asumsi salah yang sering muncul:
Exp laner harus “tahan banting” atau “solo kill.”
Padahal spell mereka justru alat untuk mengatur tempo lane dan rotasi.
Flicker
Untuk hero engage dan outplay cepat (Benedetta, Yu Zhong, Paquito).
Execute
Bagus untuk hero yang butuh kill pressure (Thamuz, Masha, Dyrroth).
Namun buruk jika komposisi tim membutuhkan frontline, bukan solo duel.
Sprint
Meta modern membuat Sprint sangat kuat untuk:
- hero sustain panjang (Uranus, Edith),
- menjauh dari CC,
- mengejar carry.
Kesalahan umum:
Memakai Flicker padahal hero dan gaya mainmu membutuhkan movement berkelanjutan.
Prinsip Umum Memilih Battle Spell
Untuk membuat keputusan lebih rasional dan tidak terjebak kebiasaan, gunakan 3 pertanyaan evaluatif:
- Apa ancaman terbesar dari musuh?
CC? Burst? Assassin? Zoning? - Apa peranmu dalam win condition tim?
Engage? DPS? Burst Pick-off? Zoning? - Apa kelemahan utamamu sebagai hero?
Tidak punya escape? Rentan CC? Lemah early game?
Spell terbaik adalah yang menutup kelemahanmu,
bukan yang paling populer.
Kesimpulan
Battle spell bukan sekadar “spell favorit,” tapi alat penentu hidup-mati dalam fight.
Memilih spell yang tepat berarti memahami:
- komposisi tim,
- ancaman terbesar musuh,
- gaya main hero,
- dan timing momentum objektif.
Evaluasi realistis seperti ini jauh lebih akurat daripada mengikuti “aturan role tradisional” yang kadang tidak lagi relevan.

Leave a Reply